RumahCom – Taman vertikal—sering disebut vertical garden, vertical landscape, greenwall, atau living wall—adalah taman yang dibangun tegak lurus, umumnya menempel di dinding.
Tidak hanya di dinding luar rumah, taman vertikal juga bisa dibuat di pagar, atap gedung, atau di dalam ruangan.
Taman vertikal bisa dibuat dengan beragam material, seperti batu bata, pipa paralon, rak, panel, modul, kantong, dan lain-lain.
Berikut ini empat hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat taman vertikal:
Media Tanam
Karena dipasang di bidang vertikal, hal terpenting adalah pemilihan media tanam. Beberapa media tanam yang kerap digunakan pada taman vertikal adalah cocopeat, sekam, pumice, perlite, rumput laut, dan lain-lain.
Media tanam yang ringan sangat disarankan, karena tidak membebani struktur dinding, seperti campuran peatmoss (gambut) dan cocopeat. Gambut mengandung nutrisi untuk pertumbuhan dan cocopeat baik untuk menyimpan air.
Jenis Tanaman
Tanaman yang banyak dipilih untuk taman vertikal adalah yang dapat merambat atau tumbuh menjuntai ke bawah. Contoh: adiantum (suplir), lili paris, phytonia, bromelia, kadaka, tanduk menjangan, sirih gading, pakis boston, dan lain-lain.
Komposisi Tanaman
Agar tampil cantik, taman vertikal menggunakan lebih dari satu jenis tanaman dengan komposisi dan warna yang beragam. Tanaman juga harus disesuaikan dengan penempatan: indoor atau outdoor. Untuk aplikasi di dalam ruangan, taman harus dibantu dengan lampu artifisial sebagai sumber cahaya untuk proses fotosintesis.
Penyiraman
Apabila taman vertikal tidak terlalu tinggi (maksimal 2,5 meter), penyiraman dapat dilakukan secara manual menggunakan selang. Sedangkan pemupukan dapat menggunakan penyemprot (sprayer).
Bila ukurannya besar, harus digunakan sistem penyiraman mekanis dengan pompa dan pemupukan dengan infus atau dosing unit. Agar tidak merepotkan, dapat digunakan pengatur waktu (timer) yang akan mengatur secara otomatis waktu-waktu penyiraman dan pemupukan.
Anto Erawan
Penulis adalah editor Rumah.com. Untuk berkomunikasi dengan penulis, Anda dapat mengirim email ke:antoerawan@rumah.com atau melalui Twitter: @AntoSeorang
Tidak hanya di dinding luar rumah, taman vertikal juga bisa dibuat di pagar, atap gedung, atau di dalam ruangan.
Berikut ini empat hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat taman vertikal:
Media Tanam
Karena dipasang di bidang vertikal, hal terpenting adalah pemilihan media tanam. Beberapa media tanam yang kerap digunakan pada taman vertikal adalah cocopeat, sekam, pumice, perlite, rumput laut, dan lain-lain.
Media tanam yang ringan sangat disarankan, karena tidak membebani struktur dinding, seperti campuran peatmoss (gambut) dan cocopeat. Gambut mengandung nutrisi untuk pertumbuhan dan cocopeat baik untuk menyimpan air.
Jenis Tanaman
Tanaman yang banyak dipilih untuk taman vertikal adalah yang dapat merambat atau tumbuh menjuntai ke bawah. Contoh: adiantum (suplir), lili paris, phytonia, bromelia, kadaka, tanduk menjangan, sirih gading, pakis boston, dan lain-lain.
Komposisi Tanaman
Agar tampil cantik, taman vertikal menggunakan lebih dari satu jenis tanaman dengan komposisi dan warna yang beragam. Tanaman juga harus disesuaikan dengan penempatan: indoor atau outdoor. Untuk aplikasi di dalam ruangan, taman harus dibantu dengan lampu artifisial sebagai sumber cahaya untuk proses fotosintesis.
Penyiraman
Apabila taman vertikal tidak terlalu tinggi (maksimal 2,5 meter), penyiraman dapat dilakukan secara manual menggunakan selang. Sedangkan pemupukan dapat menggunakan penyemprot (sprayer).
Bila ukurannya besar, harus digunakan sistem penyiraman mekanis dengan pompa dan pemupukan dengan infus atau dosing unit. Agar tidak merepotkan, dapat digunakan pengatur waktu (timer) yang akan mengatur secara otomatis waktu-waktu penyiraman dan pemupukan.
Anto Erawan
Penulis adalah editor Rumah.com. Untuk berkomunikasi dengan penulis, Anda dapat mengirim email ke:antoerawan@rumah.com atau melalui Twitter: @AntoSeorang
Komentar
Posting Komentar